You are currently viewing Berbincang dengan Amid: Dulu Pemakai Narkoba, Kini Petani Berdaya
Amid di lahan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jabar

Berbincang dengan Amid: Dulu Pemakai Narkoba, Kini Petani Berdaya

Amid di lahan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jabar

Oleh: Yogi Achmad Fajar, Manager Fundraising & Komunikasi Dompet Dhuafa Jabar

Bertemu dan berbincang dengan Amid (37), seorang petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat menyajikan pelajaran hidup: bangkit dari keterpurukan. Amid bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa selama ada tekad, usaha, dan doa, kita bisa berubah menjadi lebih baik.

“Saya nyesel dan tobat. Dulu sempat masuk ke dunia kelam karena terbawa pergaulan. Cukup saya saja yang pernah begini. Anak cucu keturunan saya jangan sampai seperti saya,” ujar Amid dengan suara bergetar seraya mata berlinang.

Pernah memakai narkoba membuat hidupnya berantakan. Istri dan anak menjadi tidak terurus. Orang tua pun malu menganggapnya anak.

“Orang tua, istri, dan anak adalah semangat saya kembali untuk bangkit. Saya gak mau nyusahin mereka lagi,” terangnya.

Jalan hijrah memang penuh tantangan. Selepas Amid bebas dari cengkraman narkoba, ia berhadapan dengan sulitnya mencari nafkah. Hanya lulusan SD membuat Amid sulit mencari pekerjaan.

Pekerjaan apapun selagi halal dilakoni Amid. Mulai dari menjaga lapak orang di pasar, buruh serabutan, buruh tani, hingga buruh pasang tenda. Namun penghasilan Amid yang tak menentu dan kecil belum bisa memberikan kehidupan layak bagi keluarga.

Rezeki pun akhirnya datang di akhir tahun 2017 lalu. Amid diajak temannya untuk mendaftar menjadi petani binaan program Desa Tani Dompet Dhuafa Jabar di Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Amid sedang memperlihatkan tanaman sayur kepada Yogi, Amil Dompet Dhuafa Jabar

Amid sedang memperlihatkan tanaman sayur kepada Yogi, Amil Dompet Dhuafa Jabar

Amid pun diterima menjadi petani binaan bersama 11 petani lainnya. Melalui program Desa Tani, Dompet Dhuafa Jabar memberdayakan 12 kepala keluarga sebagai petani binaan. Selama dua tahun, Amid dan petani lainnya akan mendapatkan pendampingan dan dukungan modal.

Dompet Dhuafa Jabar menyewakan tanah milik pihak ketiga seluas 1,2 hektar selama dua tahun untuk dikelola para penerima manfaat. Selain itu, mereka akan mendapatkan bantuan produksi pertanian seperti bibit, pupuk, dan obat.

“Alhamdulillah sekarang hidup saya setidaknya lebih baik. Saya punya keterampilan dan ilmu tentang dunia tani. Lebih penting lagi saya bisa nyekolahin anak saya,” terang Amid bersyukur.

Masya Allah. Sungguh besar manfaat zakat yang kita keluarkan. Dana zakat bila didayagunakan untuk pemberdayaan orang-orang seperti Kang Amid ini, berapa banyak orang yang tertolong hidupnya untuk bangkit dari keterpurukan.

Wahai para muzzaki, para pembayar zakat, berbahagialah! Zakat yang kalian tunaikan sungguh berdampak luar biasa. Hakikat perubahan ini dari Allah Azza wa Jalla, tetapi syariatnya (jalannya) karena kontribusi orang-orang baik yang tak luput membayar kewajiban zakatnya. Wallahualam.