BANDUNG – Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang tidak hanya identik dengan ibadah haji, tetapi juga bulan kurban bagi umat muslim di seluruh dunia. Bulan ini kita kembali diingatkan tentang makna kurban, yakni tentang kepatuhan Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS) yang bersedia mengorbankan putranya Ismail sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT. Sebelum Nabi Ibrahim AS mengorbankan putranya, Allah SWT menggantikan Ismail dengan domba. Begitulah Allah SWT menyampaikan wahyuNya sebagai pegangan untuk umat islam agar manusia senantiasa ingat bahwa apapun yang Allah berikan hanyalah amanah dan titipan semata.
Meneladani kisah nabi Ibrahim AS menjadikan semangat dakwah Dompet Dhuafa terus mengalir dari tahun ke tahun. Melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa kembali menyalurkan ribuan hewan kurban ke pelosok Indonesia dan Dunia. Menghantarkan daging untuk penerima manfaat di 200.000 titik se Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari prinsip THK Dompet Dhuafa diantaranya: a) penyediaan hewan kurban berkualitas; b) laporan kurban transparan; 3) distribusi ke wilayah yang dibutuhkan; 4) memberdayakan peternak dan ekonomi desa; dan 4) membentang kebaikan untuk ekonomi Indonesia dan dunia. Itulah mengapa program THK masih tetap eksis hingga saat ini.
Beralih ke Dompet Dhuafa Cabang Jawa Barat (DD Jabar), tahun ini DD Jabar mendapatkan amanah dari para pekurban di Jawa Barat untuk menyalurkan 728 ekor hewan setara domba/kambing yang didistribusikan ke 70 desa pelosok di 30 Kecamatan yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota, antara lain Sukabumi, Cianjur, Kota/Kab Tasikmalaya, Kota/Kab Bandung, KBB, Garut, Sumedang, Cirebon, Indramayu dan Kuningan.
“Dulu masyarakat sini memang jarang mendapatkan daging, sekalinya ada domba tidak bisa dibagikan ke seluruh warga yang membutuhkan. Alhamdulillah tahun ini bisa motong kurban lagi dari DD Jabar, dan warga masyarakat khususnya RW 2 bisa mendapatkan daging kurban sebanyak 4 ekor domba” ucap Rusdi (Ketua RW 2 Kampung Cikawari, Cimenyan, Bandung).
Tak hanya di wilayah pelosok, Dompet Dhuafa Jawa Barat kembali memberikan dukungan kepada penyintas gempa Cianjur dengan menyalurkan sapi persembahan Yayasan Islamic Relief Indonesia dan BPKH. Ratusan warga mendapatkan daging yang bisa dikonsumsi bersama keluarga tercinta.
“Alhamdulillah pelaksanaan THK 1444 H DD Jabar berjalan dengan lancar, sebanyak hewan kurban sudah kami potong dan didistribusikan dagingnya ke beberapa wilayah di Jawa barat. Tahun ini kami pun mendapatkan kesempatan dan amanah pemotongan sapi dari Yayasan Islamic Relief Indonesia dan BPKH serta mendistribusikan dagingnya ke masyarakat terdampak bencana gempa Cianjur” kata Aca Sujana (Supervisor Program DD Jabar).
Salah satu keutamaan THK di Dompet Dhuafa Jawa Barat yakni memberdayakan peternak lokal. Bulan Dzulhijjah merupakan momen yang ditunggu-tunggu selama 1 (satu) tahun terakhir, karena bulan ini bisa disebut pesta panen nya hewan ternak yang dipelihara. Bahkan dari sebulan atau dua bulan sebelumnya telah berjalan beberapa aktivitas di kalangan peternak dan pelaku usaha peternakan, mulai dari kegiatan pengadaan bakalan, distribusi, jual-beli, sampai pemotongan hewan ternak sebagai ibadah kurban bagi mereka yang mampu. Begitupun tak jarang di beberapa desa pelosok yang rutin mendapat daging kurban sangat menanti-nanti bulan ini, bulan yang penuh berkah, bulan yang menandakan Islam yang rahmatan lil’alamin, yang jarang mendapat daging maupun yang setiap harinya mampu memasak atau membeli daging. Di bulan ini seluruh lapisan masyakat sama rata memperoleh hak nya.
“Tebar Hewan Kurban merupakan program sosial dan pemberdayaan dari hulu ke hilir yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa, di sektor hulu kita memiliki sentra ternak, program pemberdayaan bagi para peternak binaan dengan aktivitas utama pembibitan dan penggemukan hewan kurban. Di momentum Idul Adha, hewan yang sudah dipelihara oleh para Peternak binaan dibeli untuk mengakomodir kebutuhan pekurban Dompet Dhuafa yang disebar ke berbagai pelosok nusantara. Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan para donatur untuk terus mendukung setiap program yang digulirkan oleh Dompet Dhuafa.“ pungkas Andriansyah (Pimpinan DD Jabar).
Selain itu program THK juga memperhatikan mutu melalui 4 parameter yakni bobot hidup, kesehatan dan fisik, pelaksanaan pemotongan, dan tepat sasaran. Dengan prinsip dan nilai-nilai tersebut program THK menjadi event tahunan yang dikawal intensif oleh para amil dan seluruh stakeholder baik dari internal, komunitas, akademisi maupun pemerintah di lokasi distribusi. Sejalan dengan semakin bertambahnya pekurban ke DD Jabar, semakin banyak pula masyarakat (peternak) yang diberdayakan. Langkah DD Jabar dalam syiar islam, mengajak dan membersamai masyarakat melalui program-program yang inovatif serta berdampak nyata bagi para penerima manfaat.