You are currently viewing Menggandeng Komunitas JBZ Kabupaten Tasikmalaya, Dompet Dhuafa Jabar Bagi-Bagi Takjil Eco Green

Menggandeng Komunitas JBZ Kabupaten Tasikmalaya, Dompet Dhuafa Jabar Bagi-Bagi Takjil Eco Green

  • Post author:
  • Post category:Artikel

Tasikmalaya— (Rabu/13 April 2022) Mengusung tema karifan lokal dengan menyajikan takjil tradisonal dan juga kemasan ramah lingkungan (Eco Green), Dompet Dhuafa Jabar dengan komunitas relawannya (DDV Jabar) giat membagikan Takjil Eco Green selama bulan ramadan.

Kali ini DDV (Dompet Dhuafa Volunteer) Jabar berkolaborasi dengan komunitas milenial di kawasan Kabupaten Tasikmalaya yaitu Jabar Bergerak Zilenial (JBZ). Tidak hanya dengan JBZ, DDV Jabar juga menggandeng komunitas kampus lainnya yaitu DKM Leuwisari.

Bagi-bagi takjil eco green di fokuskan di beberapa titik jalan yang ramai dilalui oleh pengguna jalan. Membawa sebanyak 250 paket takjil dan menggerakkan sebanyak 25 anak muda untuk membagikan takjil yang dikemas dengan anyaman bambu.

Kemasan takjil eco green sendiri diambil dari hasil kreasi tangan para UMKM anyaman bambu yang tersebar di wilayah Jawa Barat salah satunya dari kawasan Tasikmalaya. Membawa harapan besar tidak hanya sekedar berbagi takjil namun juga melindungi bumi dari sampah plastik, dan juga memajukan perekonomian UMKM khususnya UMKM anyaman bambu.

Hingga detik ini sudah sebanyak 2.100 paket takjil eco green disalurkan kepada seluruh pengguna jalan yang tersebar di berbagai titik wilayah diantaranya; Bandung, Tasikmalaya, Majalengka, dan juga Cirebon.

“Ini adalah langkah kami mengkampanyekan pengurangan sampah plastik lewat kegiatan bagi-bagi takjil selama bulan ramadan. Menanggapi isu pengurangan sampah plastik yang diprediksikan akan memenuhi parairan Indonesia pada tahun 2030. Ini merupakan awal yang baik dan tepat dengan mengajak anak-anak muda untuk memberikan perannya.” Ungkap Andriansyah selaku pimpinan Dompet Dhuafa Jabar.

“Hal ini semakin baik dengan adanya semangat dari kami sendiri mendukung bangkitnya perekonomian para pengrajin anyaman bambu di daerah Tasikmalaya yang sempat menurun akibat Covid-19.” Imbuh Andriansyah.