Peserta mempraktikan teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP)
BANDUNG—Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan dapat menimpa siapa saja. Kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau petugas kesehatan. Pada kondisi itulah peran serta masyarakat membantu korban sebelum ditangani petugas kesehatan menjadi sangat penting.
Hal inilah yang melatarbelakangi Dompet Dhuafa Jabar menggelar pelatihan keterampilan tanggap hadapi kegawatdaruratan bertajuk Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Masyarakat Umum pada Ahad, (17/11) di Kota Bandung. Pelatihan ini digelar Dompet Dhuafa Jabar berkeja sama dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Jabar.
“Keterampilan tentang Bantuan Hidup Dasar tak hanya perlu dimiliki oleh petugas kesehatan tetapi juga masyarakat umum agar masyarakat dapat merespon kegawatdaruratan secara tepat sebelum menemukan petugas kesehatan. Kegiatan ini bertujuan agar peserta mengetahui bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang terjadi di sekitar kita, baik karena sakit maupun kecelakaan, atau bahkan di kondisi bencana. Peserta pelatihan ini akan bergabung dalam komunitas kerelawanan Dompet Dhuafa Volunteer sehingga dapat menjadi perpanjangan tangan Dompet Dhuafa dalam merespon kegawatdaruratan yang terjadi di masyarakat,” ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah.
Peserta pelatihan mempraktikan teknik evakuasi korban
Dalam pelatihan ini sebanyak 42 peserta dari beragam individu dan komunitas di Jabar dibekali tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang disampaikan oleh Public Safety Center 119 Bandung. Materi yang disampaikan antara lain, RJP (Resusitasi Jantung Paru), teknik evakuasi, dan bidai (menyangga tulang agar tidak bergerak saat cidera).
“Para peserta tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga dibekali secara praktik dengan didampingi fasilitator dari Himpunan Perawat Kegawatdaruratan dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Bandung,” imbuh Andriansyah.
Andriansyah menjelaskan, pelatihan ini akan dilaksanakan secara rutin dan berkala agar semakin banyak masyarakat umum yang memahami bahkan terampil dan tanggap menghadapi kegawatdaruratan.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang digelar Dompet Dhuafa Jabar ini dirasa memberikan informasi secara menyeluruh terkait keterampilan tanggap hadapi kegawatdaruratan. Latihan praktik memberikan pelajaran secara jelas.
“Saya sebelumnya pernah ikut pelatihan seperti ini, tapi pelatihan ini semakin mengasah keterampilan saya dan ada tambahan ilmu yang lebih lengkap,” ungkap Yusrina Qistina, salah seorang peserta yang berlatar belakang mahasiswi.